Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mayapada Internasional Tbk, bank milik kelompok usaha Mayapada Group memproyeksi pertumbuhan laba sebesar 20% tahun ini.
Hariyono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada, mengatakan perolehan laba bersih akan ditunjang oleh pendapatan bunga bersih. Oleh karena itu, dalam tiga kuartal ke depan perseroan berupaya menjaga tingkat net interest margin (NIM) di level 4%.
"Bisa [mendorong net profit hingga 20%], tapi kami harus imbangi juga dengan fee based income," jelasnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Senin (18/5/2015).
Per Maret 2015, laba bersih Bank Mayapada turun 4,88% menjadi Rp97,12 miliar. Hariyono menyebut, penurunan laba tersebut disebabkan penurunan NIM yang mencapai 59 bps menjadi 3,93%. Alhasil, beban bunga tumbuh sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga.
Beban bunga Bank Mayapada mencapai Rp770,38 miliar atau tumbuh 59,54% sedangkan pendapatan bunga mencapai Rp1,09 triliun atau naik 51,26%.
Menurut Hariyono, di kuartal II 2015 perolehan laba bersih diestimasi mulai tumbuh positif karena tingkat biaya dana akan turun. Selain itu, ekspansi kredit diharapkan bisa lebih tinggi sehingga bank bisa meraup pendapatan bunga dari penyaluran kredit lebih besar "Saya yakin kuartal II sudah ada perbaikan karena belanja pemerintah mulai mengalir,"
Per Maret 2015, kredit yang disalurkan Bank Mayapada mencapai Rp27,89 triliun atau tumbuh 46,98%. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20%-25%. Hariyono mengatakan, perseroan akan tetap fokus menyalurkan kredit di segmen Usaha Kecil & Menengah (UKM) dan segmen mikro melalui unit Mayapada Mitra Usaha (MMU).