Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA MULTIFINANCE : Jelang Lebaran, Rasio NPF Mulai Naik

Rasio pembiayaan bermasalah sejumlah multifinance otomotif tercatat meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada Juni 2015 menjelang hari raya Idul Fitri.
Citifin/citifin.co.id
Citifin/citifin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Rasio pembiayaan bermasalah sejumlah multifinance otomotif tercatat meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada Juni 2015 menjelang hari raya Idul Fitri.
 
Yulian Ma’mun, Corporate Secretary PT Citra Tirta Mulia (Citifin Multifinance) memperkirakan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/npf) perusahaan naik tipis 1,4% pada Juni 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya di angka 1,34%.
 
Menurutnya, nasabah cenderung menggunakan dananya untuk keperluan lain menjelang hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Juli sehingga berpengaruh terhadap angsuran pembiayaan.
 
Selain itu, sejumlah nasabah juga memiliki keperluan dana untuk pendidikan karena bertepatan dengan persiapan masuk tahun ajaran baru.
 
“Sepertinya agak sedikit naik karena masyarakat butuh dana untuk lebaran kali ini, namun masih manageable,”katanya seperti dikutip Bisnis, (10/7/2015).
 
Yulian mengatakan pihaknya terus melakukan analisis dan seleksi yang lebih ketat dalam memberikan pembiayaan. Selain itu, pihaknya juga telah memberikan reminder sejak bulan sebelumnya sebelum angsuran jatuh tempo.
 
Apalagi, melonjaknya rasio NPF diperkirakan akan lebih tinggi terjadi pascalebaran atau sampai akhir bulan ini. Faktornya, dana nasabah cenderung terus menipis pascalebaran.
 
Oleh karena itu, pihaknya juga telah memberikan bonus cicilan dalam jumlah tertentu apabila pembayaran dilakukan dua bulan di awal Lebaran.
 
“Kami punya target bulanan, kalau bisa dijaga di 1,6% dengan pengetatan itu karena biasanya NPF naik hingga 0,2%,” katanya.
 
Hafid Hadeli, Direktur Marketing PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mengatakan rasio NPF juga naik tipis di kisaran 1,7% dibandingkan bulan lalu.
 
“Naik tipis dibandingkan bulan lalu. Kalau dibandingkan tahun lalu kenaikannya sekitar 0,4%,” ujarnya.
 
Hafid mengatakan kendaraan bekas dan baru cenderung sama menyumbang rasio NPF. Dia juga mengatakan rasio NPF cenderung rata di setiap daerah.

Dia mengatakan pihaknya akan melanjutkan pengelolaan kredit yang prudent dalam melakukan proses pembiayaan baru serta memperkuat sistem penagihan untuk menekan NPF, khususnya pascalebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper