Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. fokus tengah fokus melakukan proses merger dengan HSBC Indonesia yang diproyeksikan bakal terealisasi pada 2017.
Direktur Utama Bank Ekonomi Antony Colin Turner mengatakan pihaknya kini tengah melakukan berbagai persiapan untuk proses merger tersebut, di antaranya menyatukan sistem dan prosedur kedua bank yang memakan waktu lama.
“Banyak, tapi ya kita kerjakan. Ini [merger] bukan hal yang mudah,” katanya, Selasa (15/9/2015).
Dengan rencana merger ini, Tony mengatakan perusahaan fokus untuk melakukan efisiensi. Oleh karena itu, Bank Ekonomi pun belum mewacanakan untuk menambah jaringan ke berbagai wilayah.
Sebelumnya, HSBC Indonesia bakal melakukan merger dengan Bank Ekonomi. CEO HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan alasan HSBC Indonesia dengan Bank Ekonomi antara lain untuk memenuhi arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta ketentuan Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia atau single presence policy yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/24/2012.
Selain itu, HSBC Indonesia melihat potensi yang ada di Indonesia masih sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih cukup baik dibandingkan negara Asia lain.
Tony mengatakan setelah merger rampung dilakukan, fokus bisnis entitas masih meneruskan bisnis utama yang lama. Di Bank Ekonomi sendiri, fokus bisnis pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Terkait dengan rencana listing usai merger, Tony mengatakan pihaknya masih fokus menyelesaikan rencana konsolidasi ini. “Itu nanti, satu-satu diberesin,” ujarnya.