Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Berencana Perkuat Modal BTN

Pemerintah berencana memperkuat modal PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk mendukung pembiayaan program satu juta rumah.
Direktur Utama BTN Maryono /bisnis.com
Direktur Utama BTN Maryono /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana memperkuat modal PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk mendukung pembiayaan program satu juta rumah.

Penguatan modal tersebut direncanakan melalui skema konversi dana Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan dari giro menjadi komponen modal.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Maurin Sitorus mengatakan rasio kecukupan modal (CAR) BTN harus ditingkatkan.

"Kalau modal dia tetap, CAR dia akan tergerus. Modal harus ditambah agar BTN tetap punya kemampuan untuk menyalurkan pembiayaan," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (12/10/2015).

Menurut Maurin, penambahan modal juga membuat kapasitas penyaluran kredit BTN meningkat. Di samping itu, BTN bisa menerima pinjaman lebih besar jika modalnya ditambah.

Maurin mengatakan total dana BLU PPP di BTN mencapai Rp20 triliun. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dana bergulir dari penyaluran kredit melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Sumber dana FLPP 90% berasal dari pemerintah sedangkan sisanya ditanggung BTN.

Maurin menyebut komposisi dana BLU yang akan dikonversi masih dikaji oleh Kementerian Keuangan. "Dalam mata anggarapan dana BLU itu milik bendahara umum negara, dalam hal ini Kementerian Keuangan," ujarnya.

Per Juni 2015, total modal inti BTN mencapai Rp10,86 triliun sedangkan modal pelengkap sebesar Rp1,76 triliun. Jika dana BLU PPP dikonversi menjadi modal, jumlah modal yang dimilik BTN diestimasi mencapai Rp32,62 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan dana alokasi BLU PPP akan dikonversi menjadi setoran modal (modal inti) maupun subdebt (modal pelengkap). Penambahan modal itu untuk tier II atau modal pelengkap maksimal hanya 50% dari jumlah modal inti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper