Bisnis.com, JAKARTA -- Riset bersama Profundo dan Transformasi untuk Keadilan (TUK) Indonesia merilis 25 perusahaan penguasa separuh luas lahan sawit di Tanah Air beserta pemiliknya. Total lahan komoditas itu diperkirakan mencapai 10 juta hektare.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan kepolisian telah menelusuri dugaaan keterlibatan perusahaan, terutama di sektor perkebunan sawit dan hutan tanaman industri dalam kasus pembakaran hutan. Terkait dengan hal itu, sudah terdapat ratusan tersangka--di antaranya adalah korporasi--dalam pembakaran hutan.
Riset Profundo-TUK Indonesia membeberkan kepemilikan para taipan berikut ini:
- Grup Wilmar International (Martua Sitorus)
- Sinar Mas (Eka Tjipta Widjaja)
- Salim (Anthoni Salim)
- Jardine Matheson (Henry Kaswick asal Skotlandia)
- Surya Dumai (Martias dan Ciliandra Fangiono)
- Raja Garuda Mas (Sukanto Tanoto)
- Batu Kawan (Lee Oi Hian asal Malaysia)
- Sampoerna (Putra Sampoerna)
- Provident Agro (Edwin Soeyadjaya, Sandiaga Uno)
- Grup Anglo Eastern (Lim Siew Kim, Malaysia)
- Austindo (George Tahija)
- Bakrie (Aburizal Bakrie)
- BW Plantation (Peter Sondakh)
- Darmex Agro (Surya Darmadi)
- DSN dan Triputra (TP Rachmat/Benny Subianto)
- Gozco (Tjandra Gozali)
- Harita (Lim Hariyanto Sarwono)
- IOI (Lee Shin Cheng asal Malaysia)
- Kencana Agri (Henry Maknawi)
- Musim Mas (Bachtiar Karim)
- Sungai Budi (Widarto dan Santosa Winata)
- Tanjung Lingga (Abdul Rasyid)
- Tiga Pilar Sejahtera (Priyo Hadi, Stefanus Joko dan Budhi Istanto).