Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Bidik Aset Syariah di Atas 5% Tahun Depan

Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur mengakselerasi pertumbuhan perbankan syariah di provinsi tersebut dari segi komposisi aset hingga 5% di tahun depan. Hal ini dilakukan guna menjadikan Jatim sebagai percontohan basis ekonomi syariah di Indonesia.
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com

Bisnis.com, SURABAYA--Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur mengakselerasi pertumbuhan perbankan syariah di provinsi tersebut dari segi komposisi aset hingga 5% di tahun depan. Hal ini dilakukan guna menjadikan Jatim sebagai percontohan basis ekonomi syariah di Indonesia.

BI Perwakilan Jawa Timur mencatat perkembangan aset perbankan syariah di Jatim pada posisi Agustus mencapai Rp24 triliun, atau sebesar 4,7% dari total aset perbankan di Jatim senilai Rp514 triliun.

Proporsi aset tersebut dinilai seimbang dengan komposisi perbankan syariah secara nasional yang juga di kisaran 4,7%.

Deputi Direktur BI Perwakilan Jatim Syarifuddin Bassara mengatakan komposisi aset perbankan syariah di Jatim telah menyamai nasional. Menurutnya,proporsi aset perbankan syariah di sejumlah provinsi lainnya masih berada di bawah 4,5%.

"Aset perbankan syariah di Jatim sudah 11:12 [sebelas dua belas] dengan nasional. Kami melihat tahun depan aset bisa tumbuh di atas 5%. Ini bisa menjadikan Jatim sebagai simpul ekonomi syariah," katanya di Surabaya, Jumat (4/12/2015).

Syarifuddin menambahkan guna memperbesar porsi aset, pihaknya melakukan pemetaan keuangan syariah di pondok pesantren, kalangan mahasiswa dan pelaku industri.

Dia menilai pondok pesantren memiliki peran sebagai penggerak ekonomi nasional. Di sana, lanjutnya, potensi berkembangnya pasar syariah sangat besar mulai dari menghimpun dana hingga menyalurkannya.

Sekarang di Jatim sudah banyak pondok pesantren modern yang fokus pada kegiatan di sektor pertanian, industri pengolahan hingga ke lembaga keuangan. Dari situ bisa kami bidik agar berkontribusi terhadap pertumbuhan perbankan syariah Jatim, ujarnya.

Selain itu, BI Jatim juga melakukan penetrasi di kaangan mahasiswa Universitas di Jatim. Beberapa perguruan tinggi di Jatim telah membuka kurikulum ekonomi syariah. Salah satunya adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang sudah menerapkan mata kuliah perbankan syariah di fakultas syariah Islam.

Dengan begitu, para mahasiswa paham memgenai ekonomi syariah sejak dini sehingga mudah duntuk dilakukan penetrasi, ungkapya.

Di kalangan pengusaha, BI Jatim menilai kini lebih mudah masuk ke area bisnis setelah Kementerian Perindustrian mengembangkan pasar komoditas berbasis syariah dan mengembangkan surat utang sukuk berbasis industri.

Menurutnya, masyarakat kini semakin sadar dengan produk-produk syariah yang beredar di pasaran. Hal ini memudahkan pencapaian target porsi aset perbankan syariah di atas 5% sekaligus menumbuhkan arus pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper