Bisnis.com, JAKARTA - Aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan seluruh bank menggunakan teknologi chip di kartu debit paling lambat 2021 direspon positif oleh PT OCBC NISP Tbk.
Kepala Divisi Consumer Strategy & Marketing Bank OCBC NISP Andreas Kurniawan mengatakan, bahwa bank berkode emiten NISP ini akan roll out kartu chip 4 tahun lebih cepat yakni pada 2017.
"Kami yakni akan bisaroll outdi 2017. Infrastrukturnya sudah siap," ujarnya kepadaBisnisbelum lama ini.
Saat ini NISP sedang melakukan tahap uji coba kartu debit berteknologi chip kepada 6000 karyawannya. Tahap ini dimulai sejak Januari ini hingga kuartal IV 2016. NISP juga sudah masuk tahap User Acceptance Test (UAT) untuk teknologi chip pada kartu ATM/ Debit tersebut.
Andreas menambahkan, bahwa tujuan ujicoba tersebut untuk mengetahui masalah yang muncul dalam penggunaan kartu tersebut sebelum digunakanfulloleh nasabah. Hal-hal yang ingin diketahui antara lain mengenai kecocokan dengan ATM bank lain dan penggunaan dimerchantluar negeri.
"Sejauh ini kendala yang dilaporkan seperti saat digunakan di luar negeri kurangsmooth. Alasannya karena ATM-nya belum bisa baca chip-nya sehingga kartunya di-reject," katanya.
Meski demikian, dia tetap yakin nasabah akan dapat menikmati teknologi chip ini sesuai jadwal. Pasalnya masalah-masalah yang muncul dalam uji coba langsung direvisi oleh ahli IT mereka.
Begitu pula dengan kesiapan infrastruktur pendukung. Andreas memastikan seluruh mesin ATM mereka yang berjumlah 759 di seluruh Indonesia sudahchip enable.
Untuk total kartu debit yang sudah dikeluarkan untuk nasabah NISP, Andreas mengatakan jumlah lebih dari 1,4 juta. Karena jumlah yang besar tersebut migrasi ke teknologi chip akan dilakukan secara bertahap per 2017 tersebut.
