Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Keb Hana Indonesia memperkenalkan fasilitas perbankan terbarunya yang diberi nama Hana Lounge. Fasilitas dengan konsep coffee shop pertama di Indonesia ingin menyasar para profesional muda.
Direktur Bank Keb Hana, Lee Hwa Soo menjelaskan untuk para profesional muda ini ada tiga konsep yang dibentuknya yaitu kenyamanan, smart banking, dan kecepatan.
Hana Lounge menjadi komitmen Bank KEB Hana untuk masuk ke segmen konsumer dan menciptakan inovasi yang unik dalam bisnis perbankan di Indonesia, menawarkan pengalaman berbeda bagi para nasabah, jelasnya
Lee mengatakan pangsa pasar untuk eksekutif muda cukup besar, apalagi mereka yang bekerja di gedung perkantoran. Khususnya ia menargetkan karyawan Wisma Mulia, dan sekitarnya tempat diluncurkannya fasilitas perbankan ini.
Ia memperkirakan ada sekitar 8.000 karyawan sebagai potensi meningkatkan DPK.
Dirinya enggan menyebut angka pasti target pertumbuhan DPK tahun ini, namun untuk tahun lalu, dia berujar total DPK pihaknya mencapai RP15 triliun.
Adapun persyaratan untuk menikmati fasilitas perbankan ini, para nasabah diajak untuk menempatkan dananya dalam bentuk tabungan dengan minimal saldo Rp10 juta. Hal ini berlaku bagi nasabah baru dan nasabah lama.
Keuntungan yang didapatkan nasabah dari fasilitas perbankan ini adalah menikmati kopi gratis sebanyak 4 kali dalam sebulan.
Soal kecepatan, Lee berujar para pegawai bank akan melayani nasabah input per data selama lima menit. Lebih dari itu, Lee menjamin pihaknya mengganti nasabah dengan sejumlah uang.
Penghitungan layanan input data nasabah oleh bank berlogo H berdasarkan alfabet Korea tersebut akan menggunakan jam pasir. Adapun uang yang diganti sebesar Rp10 ribu per input data.
Konsep smart banking dipadukan dengan penggunaan multimedia yang dinamakan tablet banking. Dua customer service siap mendatangi profesional muda dalam menawarkan promosi dan program terbaru bank Keb Hana melalui tablet.
Berdasarkan catatan bisnis, PT Bank KEB Hana telah memiliki 120.00 nasabah. Dengan komposisi nasabah asal Negeri Ginseng yang dimiliki sebesar 12% dari total nasabah. Sedangkan 88%-nya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
