Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. belum melirik opsi untuk mencari partner strategis bagi anak usahanya yang bergerak di keuangan syariah PT BRI Syariah.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menuturkan kendati Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengarahkan bagi bank-bank pelat merah yang memiliki anak usaha bank syariah untuk mencari partner strategis, pihaknya memilih untuk mengembangkan sendiri anak usahanya tersebut.
Arahan dari Kementerian BUMN ini bertujuan untuk memperkuat bank-bank syariah agar dapat bersaing dan memperbesar pangsa pasar di Tanah Air. Selain itu, pencarian partner strategis ini juga sebagai tindak lanjut dari rencana pembentukan bank syariah besar berstatus milik negara.
"Kami ingin ngembangin sendiri saja. Kami ingin ngembangin dari sisi modal dan jaringan," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (28/2/2016).
Selain itu, Asmawi juga menuturkan pihaknya bakal mendukung pengembangan sistem teknologi informasi BRI Syariah melalui satelit milik BRI, yakni BRISat yang bakal diluncurkan pada pertengahan tahun ini.
"BRI Syariah akan memanfaatkan satelit kami. Ini bagian dari sinergi dengan anak perusahaan," katanya.
Seperti diketahui, emiten dengan ticker BBRI ini akan meluncurkan satelitnya di Republik Guyana pada Juni 2016. BRI mengeluarkan dana senilai US$260 juta atau setara Rp3,4 triliun untuk memiliki satelit sendiri.
Adapun, per September 2015, BRI Syariah masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II dengan modal inti senilai Rp2,19 triliun dan rasio kecukupan modal sebesar 13,82%.
Direktur BRI Syariah Agus Katon ES mengatakan pada tahun ini sang induk memiliki rencana untuk menambah modal perseroan. Namun, lanjutnya, rencana ini masih menunggu persetujuan internal dan dari pihak otoritas.