Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatnya laju perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan Asia Tenggara , mendorong pertumbuhan deposito United Overseas Bank (UOB) dalam mata uang Renminbi (RMB). Pertumbuhan tercatat sebanyak dua kali lipat dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Pada 2015, hampir setengah dari perusahaan-perusahaan yang dibantu oleh UOB berekspansi ke Asia Tenggara berasal dari Tiongkok yang bergerak di realestat, perdagangan, sumber daya alam serta produk dan jasa konsumer.
Ben Chan, Head of RMB Solutions UOB mengatakan posisi Singapura sebagai pusat kegiatan perdagangan offshore RMB menjadikannya lokasi yang strategis bagi perusahaan Tiongkok mencari pertumbuhan melalui ekspansi regional di Asia Tenggara.
"Meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi di Tiongkok, UOB percaya nasabah-nasabah korporasi Tiongkok memiliki minat investasi jangka panjang di Asia Tenggara guna memenuhi kebutuhan kawasan ini terhadap infrastruktur dan produk-produk konsumer, " ujar Ben Chan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (31/3/2016).
Meningkatnya deposito RMB di Singapura didasari semakin banyaknya penggunaan mata uang Tiongkok oleh nasabah-nasabah korporasi UOB dalam transaksi perdagangan, pembayaran dan modal kerja sebagai upaya dalam mengurangi biaya tukar mata uang dan perlindungan nilai.
Sejak tahun lalu bank telah memperkuat layanan RMB-nya, guna membantu nasabah UOB mengelola kegiatan bisnis dan perdagangan. Salah satu yang dijalankan UOB adalah dengan mendirikan tim spesialis RMB Solutions.
Tim ini memberikan nasabah berbagai saran terkait perubahan-perubahan kebijakan dan aturan dalam pengunaan RMB yang berdampak pada bisnis mereka.
Selain itu nasabah juga bisa memanfaatkan layanan tambahan solusi finansial yang ditawarkan berupa manajemen kas, penukaran valuta asing, investasi dan lindung nilai dengan memanfaatkan sumber daya, keahlian dan jaringan UOB.