Bisnis.com, JAKARTA--- Pengelola jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menggenjot investasi untuk anak usaha perseroan menjadi Rp11,34 triliun pada 2016.
Berdasarkan laporan tahunan 2015, biaya investasi pada 2016 itu untuk 13 anak usaha yang mengelola jalan tol di berbagai kota di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Bali.
Investasi terbesar dialokasikan untuk anak usaha Jasa Marga yang menggarap ruas tol Solo-Ngawi yaitu PT Solo Ngawi Jaya senilai Rp2,86 triliun, diikuti oleh PT Trans Marga Jateng Rp1,54 triliun, PT Ngawi Kertosono Rp1,6 triliun, PT Jasamarga Kualanamu Tol Rp1,44 triliun, PT Marga Trans Nusantara Rp1,4 triliun.
Selain itu, investasi lainnya untuk PT Jasamarga Bali Tol senilai Rp37,35 miliar, PT Marga Lingkar Jakarta Rp20,97 miliar, PT Jasamarga Pandaan Tol Rp930 juta, PT Marga Sarana Jabar Rp106,45 miliar, PT Marga Nujyasumo Agung Rp810 miliar, PT Marga Kunciran Cengkareng Rp299 miliar dan PT Cinere Serpong Rp164,67 miliar.
Sebagai gambaran, ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,1 kilometer merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur serta melewati wilayah Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Sragen dan Ngawi.
Jalan tol tersebut menghubungkan ruas jalan tol Semarang-Solo yang sudah beroperasi sebagian dengan jalan tol Ngawi-Kertosono. Ruas Solo-Ngawi diharapkan rampung seluruhnya pada 2017 setelah proses konstruksi dimulai pada 2015.
Di samping itu, emiten berkode saham JSMR itu menargetkan beroperasinya 3 ruas jalan tol pada 2016 antara lain Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga (17,5 km), ruas Solo-Sragen seksi Kartasuro-Sragen (35,5 km) dan ruas Surabaya-Mojokerto seksi Krian-Mojokerto (18,5 km).