Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Central Asia Financial Targetkan Premi Tumbuh 120%

PT Central Asia Financial (CAF) yang sepenuhnya menggarap jalur distribusi digital menargetkan pertumbuhan di atas 120% sepanjang 2016.
JAGADIRI/linkedin.com-central asia financial
JAGADIRI/linkedin.com-central asia financial
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Central Asia Financial (CAF) yang sepenuhnya menggarap jalur distribusi digital menargetkan pertumbuhan di atas 120% sepanjang 2016.
 
Reginald J. Hamdani, Presiden Direktur PT Central Asia Financial (CAF), mengatakan perusahaannya melalui produk Jaga Diri optimis dapat merealisasikan target tinggi ini.
 
Sepanjang 2016, Jaga Diri, kata dia ditargetkan tumbuh 120% dari realisasi pencapaian 2015 atau tumbuh dari Rp15 miliar tahun lalu menjadi Rp33 miliar akhir tahun nanti.
 
Di triwulan I/2016 semuanya masih on the track, kami sudah membukukan premi lebih dari 20% target tahunan, kata Reginald di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
 
Untuk mempercepat realisasi target, Reginald mengatakan perusahaan telah menyiapkan sejumlah langkah.
 
Perusahaan mengutamakan membangun kepercayaan dari para pelanggan. Apalagi pembeli premi Jaga Diri merupakan pihak yang sangat dekat dengan internet.
 
Kami membangun komunikasi melalui placement content di blog maupun aktivitas konvensional, katanya.
 
Selain itu, kata dia, perusahaan berusaha semakin banyak menyerap informasi kebutuhan pasar. Berdasarkan riset saat ini masyarakat masih sangat membutuhkan produk asuransi kesehatan yang terjangkau yang memberi kenyamanan di atas layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
 
Tingginya permintaan produk ini terlihat dari penjualan asuransi kesehatan perusahaan yang mencapai 85% dari total produksi.
 
Tahun ini Jaga Diri juga menyiapkan sejumlah produk baru untuk merespon kebutuhan pasar. Dia mengakan di bulan April ini satu produk baru akan diluncurkan dengan cakupan asuransi kesehatan yang lebih luas.
 
Perusahaan juga memberi kemudahan masyarakat dengan memberikan dukungan komunikasi melalui telepon. saat ini penjualan direct baru 18%, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper