Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk. tahun ini masih akan konservatif dalam menyalurkan kreditnya. Bank Mega lebih menyasar korposi dalam menyalurkan kreditnya.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, prinsip tersebut akan dilakukan Bank Mega mengingat kondisi ekonomi Indonesia yang masih belum stabil.
"Kami lebih memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki track record yang baik seperti perusahaan konglomerasi besar yang punya berbagai bidang bisnis," ujar Kostaman usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mega di Jakarta, Kamis (15/4/2016).
Kostaman memaparkan, perseroan lebih memilih menggarap segmen konglomerasi besar yang punya berbagai bidang bisnis. Sehingga, jika ada salah satu bidang dari konglomerasi ada yang bermasalah, unit kerja dari konglomerasi yang dimiliki masih bisa menutupinya.
Meskipun demikian, Kostaman menambahkan bahwa Bank Mega masih gencar dalam memasarkan produk kartu kredit.
Bank Mega masih mengandalkan promosi pada bidang retail banyak dijalankan oleh perusahaan grup milik Chairul Tanjung tersebut.
"Bank Mega banyak disupport CT korporasi yang banyak bergerak dibidang retail, sehingga bisa memberikan banyak manfaat kepada pemilik kartu kredit," tambah Kostaman.
Berdasarkan RUPS Bank Mega, diputuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 526,3 miliar atau 50% dari laba bersih perseroan di akhir 2015.
Hasil RUPS juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus pada jajaran dewan direksi dengan menetapkan delapan direksi yang menjadi pengurus perusahaan.
"Tidak ada perubahan pada dewan komisaris, hanya penyusutuan dua direksi saja. Nantinya, tugas dan fungsi Tati sebagai Direktur HR akan dirangkap oleh Yuni Lastianto sebagai Direktur Compliance. Sedangkan tugas Max dipindahkan ke Madi Lazuardi yang telah dilakukan sejak awal tahun. kemudian bagian collection ke Indivara Erni," ujar Kostaman.