Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar kegiatan program peduli koin guna mendorong tumbuhnya budaya masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan uang logam dalam kegiatan transaksi.
Dewi Setyowati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, mengatakan koin atau uang logam yang saat ini ada di masyarakat dan mungkin tersimpan di tempat-tempat tertentu memang kecil nilainya, namun akan besar manfaatnya bagi lancarnya transaksi pengembalian uang.
“Untuk itu melalui kegiatan ini kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan uang logam dengan menukarkan atau menyetorkan ke perbankan terdekat maupun dibelanjakan sehingga distribusi uang logam kepada masyarakat dapat berjalan optimal,” ujarnya disela-sela kegiatan penukaran uang logam di Denpasar, Minggu (17/4/2016).
Selain itu, lanjutnya, masyarakat Bali juga dapat menukarkan uang tidak layak edar seperti uang lusuh, uang robek, maupun uang yang dicabut atau ditarik dari peredaran diganti menjadi uang yang layak edar.
“Melalui kegiatan ini kami harap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal dalam nominal yang cukup, pecahan yang sesuai, tepat waktu, serta dalam kondisi yang layak edar,” tegasnya.
Eka Suanaya, salah satu warga asal Klungkung yang menukarkan uang logamnya kepada Bank Indonesia mengatakan kadang-kadang uang logam itu jarang digunakan atau hanya disimpan saja di rumah sehingga dengan kegiatan ini uang logam tersebut dapat ditukarkan kepada bank, kemudian dapat diedarkan kembali oleh bank kepada masyarakat.
“Kegiatan ini bagus sekali dan sangat membantu masyarakat dalam menukarkan uang logamnya dan saya harap kegiatan seperti ini dapat berlangsung rutin kedepannya sehingga masyarakat yang tidak sempat ke bank, dapat menukarkan uangnya melalui kegiatan seperti ini,” paparnya.