Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. mengalami peningkatan porsi dana murah pada smester I/2016.
Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Suudi mengatakan, saat ini himpunan dana pihak ketiga komposisinya sedikit berubah dengan porsi tabungan yang saat ini lebih mendominasi daripada deposito.
"Dengan pertumbuhan tabungan sebesar 35,62% secara y-o-y atau senilai Rp12,38 trilin membuat CASA rasio atau rasio dana murah Bank Jatim tetap terjaga pada angka 68,79%," ujar Suudi dalam konfrensi pers Paparan Kinerja Bank Jatim di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Naiknya himpunan dana tabungan ini menurut Suudi merupakan hasil dari strategi yang dilakukan Bank Jatim dalam melakukan ekspansi jaringan. Pada smester II tahun ini Bank Jatim berencana melakukan penambahan cabang di wilayah Batam guna mendorong pertumbuhan bisnis.
Selain itu, menurut Suudi, porsi giro dan deposito mengalami penurunan yang cukup besar. Giro mengalami penurunan dari sebelumnya Rp20,1 triliun menjadi Rp15,34 triliun. Sementara Deposito turun dari Rp12,37 triliun menjadi Rp9,27 triliun.
"Deposito dan giro ini kan lebih banyak dana pemerintah. Saat ini kan pemerintah ingin percepatan penggunaan anggaran, sehingga uang yang mengendap di bank sedikit. Kan kami lebih banyak mengelola dana milik pemda," ujar Suudi.