Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BTPN: Bank Tetap Fokus ke UMKM, Kredit Tumbuh 11%

Penyaluran kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk selama Semester I/2016 atau hingga Juni 2016 mencapai Rp61,6 triliun atau tumbuh 11% (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp55,7 triliun.
Kredit BTPN tumbuh 11% pada semester I/2016./.Bisnis
Kredit BTPN tumbuh 11% pada semester I/2016./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Penyaluran kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk selama Semester I/2016 atau hingga Juni 2016 mencapai Rp61,6 triliun atau tumbuh 11% (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp55,7 triliun.

Pencapaian tersebut diklaim BTPN di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan, dan masih dalam rentang target yang diharapkan regulator.

“Banyak kalangan sempat mengkhawatirkan kredit yang akan melambat sebagai imbas dari masih melemahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, kami  bersyukur kredit BTPN tumbuh 11%,” kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng, seperti dikutip dari rilisnya yang diterma Selasa (26/7/2016).

Pertumbuhan kredit dimotori oleh penyaluran dana ke segmen UMKM dan masyarakat prasejahtera produktif.

BTPN fokus dan konsisten melayani masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market).

Hingga akhir Juni 2016, kredit UMKM, termasuk pembiayaan prasejahtera produktif yang disalurkan melalui BTPN Syariah, mencapai Rp20,8 triliun atau meningkat 16%, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18 triliun.

Sementara itu, segmen kredit lainnya naik 9% menjadi Rp39,3 triliun.

Adapun tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di 0,7% (gross).

“Pertumbuhan kredit sebesar 11% dengan NPL terjaga di 0,7% menunjukkan kami masih ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ungkap Jerry.

NPL rendah, ujarnya, didorong upaya BTPN yang melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap nasabah melalui Program Daya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper