Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menyetujui penambahan modal senilai Rp100 miliar.
Riyanto, Direktur Utama BSB mengatakan, tujuan penambahan modal tersebut adalah untuk mendukung rencana pengembangan usaha dengan membiayai kegiatan usaha dan investasi.
"Tentunya usaha yang dibiayai adalah yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Selain itu, pemegang saham perseroan juga telah sepakat untuk menambah modal setiap tahun hingga mencapai batal minimal masuk BUKU II pada 2018. Per November 2016 modal inti BSB ada di kisaran Rp750 miliar.
Dalam RUPSLB juga dilaporkan perkembangan kinerja keuangan perseroan per November 2016. Aset BSB naik sebesar 15,11% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp6,17 triliun. Kenaikan aset tersebut disokong oleh pembiayaan sebesar 13,82% menjadi Rp4,78 triliun.
Sementara itu laba per November naik 63,54% menjadi Rp56,57 miliar. Untuk rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BSB per 30 November 2016 sebesar 15,07%.
Anak usaha PT Bank Bukopin Tbk. ini juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14,47% menjadi Rp4,98 triliun. Riyanto menjelaskan, saat ini deposito masih mendominasi DPK. Namun, tahun depan perseroan akan menggenjot perolehan tabungan lewat program undian berhadiah yang sudah dimulai sejak awal tahun ini.