Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia tengah mengembangkan model bisnis remitansi secara nontunai untuk memfasilitasi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin mengirimkan uangnya ke Tanah Air.
Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky P. Wibowo mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan uji coba dengan sejumlah bank dan perusahaan telekomunikasi untuk memproses remitansi tanpa menggunakan uang tunai.
Dalam proses uji coba, BI meminta bank-bank yang terlibat untuk memproses transaksi remitansi dari sejumlah negara basis TKI seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Jeddah, ke beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi kantong-kantong wilayah asal TKI.
“Beberapa bank diajak melakukan itu sambil diajak mengidentifikasi tantangan dan peluangnya. Tujuannya agar TKI lebih nyaman, mudah, dan murah dalam bertransaksi,” ujarnya, Senin (13/3).
Pungky menambahkan pengembangan remitansi secara nontunai dilakukan melalui lima cara, yakni melalui pemanfaatan telpon seluler (mobilephone to mobilephone), melalui agen perbankan dengan memanfaatkan layanan keuangan di negara tempat pengirim kepada agen perbankan penyedia layanan keuangan digital maupun agen bank Lakupandai.
Selanjutnya, modal bisnis pengembangan remitansi nontunai adalah melalui pengunaan ATM di negara pengirim, host to host antarbank melalui transfer uang dalam satu grup bank yang sama antara bank di negara pengirim dan negara penerima, serta pengiriman dari kantor pos di negara pengirim ke kantor pos di negara penerima.
Selama proses uji coba, BI mendorong perbankan dan perusahaan telekomunikasi yang terlibat untuk menjajal beragam strategi untuk merealisasikan biaya remitansi yang lebih murah.
“Pada intinya adalah peningkatan perluasan akses keuangan bagi TKI dan keluarganya, agar kiriman uang berakhir di rekening,” ujarnya.
Guna mempermudah proses pengiriman uang dari negara pengirim, BI mengupayakan perluasan cash in point, melalui kerja sama dengan Money Transfer Operator (MTO) di negara pengirim.
Di sisi lain, BI sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran juga memperluas cash out point di wilayah yang menjadi kantong TKI dengan menggandeng lebih banyak agen bank guna membantu membukakan rekening tabungan untuk keluarga TKI yang akan menerima dana kiriman.