Bisnis.com, JAKARTA— PT Surya Artha Nusantara Finance atau SAN Finance telah merealisasikan penyaluran pembiayaan sebesar Rp655 miliar pada kuartal I/2017.
Direktur SAN Finance Andrijanto mengatakan realisasi tersebut terbilang stagnan jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yaitu sebesar Rp653 miliar.
“Hampir tidak ada kenaikan, cuma sekitar 0,30%, namun diprediksi di semester kedua baru akan naik,” kata Andrijanto kepada Bisnis, Rabu(12/4).
Menurutnya, permintaan alat berat diproyeksikan baru akan mulai terlihat peningkatannya baru pada kuartal II. Begitu juga dengan dampak dari peningkatan harga batu bara.
Sedangkan untuk target total pembiayaan pada 2017 mencapai Rp3,25 triliun. Angka tersebut, menurutnya realistis pasalnya kondisi komoditas belum pasti, meskipun mulai membaik.
Dia mengatakan hingga akhir tahun lalu pihaknya dapat membukukan penyaluran pembiayaan pada alat berat senilai Rp3 triliun . Menurutnya, pencapaian tersebut sudah seperti yang dipatok oleh perseroan sebelumnya.
Dia mengatakan portofolio pembiayaan pada tahun lalu di dominasi oleh pembiayaan konsumen yaitu sebesar Rp2,5 triliun, sedangkan untuk sektor alat berat sebesar Rp500 miliar.
Sebelumnya, perseroan telah memangkas porsi pembiayaan alat berat sektor pertambangan menjadi 20%. Kendati demikian, guna merealisasikan target pembiayaan tahun ini, pihaknya masih akan mengenjot pembiayaan di segmen alat berat , pasalnya dia mengakui sektor tersebut sudah mulai mengalami pertumbuhan lagi.
Oleh karena itu, tahun ini, pihaknya akan fokus terhadap alat berat dengan bersinergi dengan group Astra. “Permintaan alat berat sudah mulai meningkat, permasalahannya persediaan alat masih kurang, masih menunggu enam bulan,” katanya.
SAN Finance juga telah memiliki opsi pendanaan untuk memenuhi target pembiayaan pada tahun ini. Salah satunya dengan menerbitkan obligasi . Maret lalu, SAN Finance menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp1,27 triliun. Sedangkan total target obligasi yang akan diterbitkan mencapai Rp4 triliun.