Bisnis.com, JAKARTA - Porsi kredit untuk UMKM yang digelontorkan PT Bank Sahabat Sampoerna mencapai 70%--80% dari total kredit.
CFO PT Bank Sahabat Sampoerna Hengky Suryapura mengatakan pertumbuhan kredit pada kuartal I/2017 mencapai sekitar Rp6 triliun atau tumbuh sekitar 25% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,8 triliun. Dari total kredit yang ada, UMKM masih mendominasi.
"Sekitar 70%--80% total loan untuk UMKM, [limit] Rp300 juta," ujarnya saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Kamis (18/5/2017).
Menurutnya, hal ini konsisten dengan misi awal. Padahal, sambung dia, banyak perbankan yang selama ini bermain di sektor UMKM mulai berhenti karena beban biaya (cost) cenderung lebih besar.
Nonperforming loan (NPL) sejauh ini, lanjut dia, mencapai 3%. Hengky mengatakan angka tersebut jauh lebih rendah dari rata-rata bank yang memberikan kredit ke UMKM, sekitar 5%.
"Ini masih bagus. Bukan berarti senang, kita jaga terus kalau bisa turun lagi," imbuhnya.
Pihaknya mengakui memang tidak bisa menyaingi kredit usaha rakyat (KUR). Namun, ada beberapa needs market yang tidak tesentuh dengan KUR sehingga PT Bank Sahabat Sampoerna bisa masuk.