Bisnis.com, JAKARTA — Unit usaha syariah PT Sun Life Financial Indonesia segera membagikan surplus underwriting hasil realisasi kinerja sepanjang 2016.
Kepala Divisi Unit Bisnis Syariah PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) Srikandi Utami menjelaskan sepanjang tahun lalu pihaknya mencatatkan pertumbuhan realisasi surplus underwriting hingga mencapai kisaran 40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Surplus underwriting adalah selisih lebih total kontribusi peserta ke dalam dana Tabarru’ ditambah kenaikan aset reasuransi setelah dikurangi pembayaran santunan atau klaim, kontribusi reasuransi dan kenaikan cadangan teknis, dalam satu periode tertentu.
Dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera membagikannya kepada tiga pihak, yakni untuk dana Tabarru’, peserta dan kepada perusahaan. “Kami terus mencatatkan pertumbuhan surplus underwriting dari tahun ke tahun,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (29/5/2017).
Srikandi menjelaskan pertumbuhan tersebut juga didukung oleh peningkatan kontribusi unit usaha syariah (UUS) Sun Life yang sepanjang 2016 bertumbuh sekitar 50%. Di sisi lain, dia mengatakan pembagian surplus underwriting itu juga menunjukkan keunggulan produk asuransi syariah kepada masyarakat. “Ini manfaat lebih yang ditawarkan produk asuransi syariah kepada masyarakat.”
Srikandi mengatakan pada 2017 pihaknya menargetkan UUS dapat merealisasikan premi atau kontribusi hingga 25% dari total produksi pada kanal distribusi keagenan pada 2017. Menurutnya, secara industri potensi pertumbuhan pasar asuransi syariah pun cukup terbuka.
