Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Tbk. berupaya meningkatkan fungsi intermediasi yang saat ini masih rendah akibat pertumbuhan kredit yang tidak secepat pertumbuhan dana.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, hingga saat ini pihaknya mengaku masih sulit untuk menggenjot pertumbuhan kredit agar lebih tinggi dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Pertumbuhan DPK yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit membuat rasio pendanaan terhadap kredit atau loan to deposit ratio (LDR) masih rendah. Sampai Juni 2017, tingkat LDR perseroan berada pada level 57,02%.
“Memang menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk meningkatkan intermediasi,” ujarnya pada Rabu (4/10/2017).
Menurut Kostaman, perseroan telah mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 12% pada kuartal III/2017 secara tahunan.
Walaupun pertumbuhan kredit perseroan sudah dua digit, tetapi rasio LDR masih cukup longgar karena dari sisi dana pihak ketiga (DPK) justru melejit menjadi 24%.
“Kredit dan DPK kan harus dikembangkan dua-duanya, untuk penyaluran kredit pun kan harus mencari yang berkualitas juga dan itu tidak mudah,” sebutnya.
Dia menuturkan, perseroan bisa saja mendorong pertumbuhan kreditnya bisa lebih besar lagi, tetapi bila menjadi kredit bermasalah akan cukup sulit menyelesaikannya.