Bisnis,com, JAKARTA—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menghimpun data korban yang tertimpa puing-puing akibat ambruknya plafon gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif mengatakan saat ini pihaknya masih menghimpun data para korban dan melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan data dari para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban pada peristiwa tersebut.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh, terdapat 75 orang yang menjadi korban luka-luka dan di rawat beberapa rumah sakit. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan jumlah korban pekerja yang merupakan peserta BPJS Ketenegakerjaan.
“Kami turut prihatin dengan kecelakaan yang menimpa para korban robohnya plafon lantai 2 Gedung BEI ini, dan kami juga siap menanggung segala biaya pengobatan yang timbul akibat kondisi kecelakaan kerja bagi para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Krishna melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (15/1).
Untuk mempermudah proses pendataan, pihaknya berharap agar perusahaan yang pekerjanya menjadi korban dari peristiwa tersebut dan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk segera mengajukan laporan.
“Nantinya kami juga mengharapkan laporan dari pihak HRD perusahaan yang terdaftar di program BPJS Ketenagakerjaan dimana karyawannya menjadi korban pada peristiwa ini untuk melaporkan segera agar dapat diproses lebih lanjut untuk tindakan medisnya,” ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Krishna menyatakan BPJS Ketenagakerjaan juga akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) jika terdapat korban dalam kondisi yang cukup parah sehingga menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk pemulihan dalam proses perawatan sebagai pengganti penghasilan dalam kondisi tidak bekerja.