Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BNI Syariah mengalokasikan Rp700 miliar atau 70% dari total suntikan modal yang didapat pada akhir tahun lalu untuk melakukan ekspansi pembiayaan.
Pada akhir 2017, BNI Syariah mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. senilai Rp1 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, suntikan modal tersebut sebagian besar akan dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis.
"70% alokasinya untuk pengembangan bisnis yaitu pembiayaan," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/1/2017).
Sementara 30% sisanya akan dipakai untuk pengembangan teknologi informasi khususnya digital banking.
Firman menjelaskan, tahun ini mereka akan fokus pada segmen bisnis yang berkaitan dengan ekosistem halal. Contohnya, hotel halal, makanan halal dan biro perjalanan halal.
Perseroan juga akan menjalin kerja sama dengan sekolah dan universitas Islam serta menggenjot pembiayaan untuk haji dan umrah.
Selain itu, BNI Syariah berupaya menjaga kualitas kredit dengan mengambil sektor pembiayaan yang minim risiko. Salah satunya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Adapun, mengacu kepada laporan keuangan bulanan perseroan, sampai November 2017 nilai pembiayaan bagi hasil yang disalurkan BNI Syariah mencapai Rp4,83 triliun, terdiri dari Rp917 miliar pembiayaan mudharabah dan Rp3,91 triliun musyarakah.