Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) tengah mengkaji dua opsi dalam rencana pendirian anak usaha modal ventura.
Direktur Perencanaan & Operasional BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan, opsi terbesar adalah mendirikan perusahaan baru. Namun, kemungkinan untuk membeli perusahaan yang sudah ada juga tak tertutup.
"Kami mencari model modal ventura yangs sesuai dengan apa yang kami mau bentuk. Pilihannya bisa bikin baru atau ambil yang ada," katanya, Senin (29/1).
BNI sudah melakukan seleksi terhadap beberapa perusahaan ventura. Beberapa di antaranya dinilai sudah punya beban yang cukup besar sehingga tak jadi dibeli.
"Kemungkinan kami bikin baru. Tapi ambil yang ada juga terbuka kalau ketemu sinerginya," imbuhnya.
Bob juga belum dapat memastikan kapan rencana tersebut terwujud. Pasalnya pihaknya belum sampai pada tahap pengajuan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
Namun, dia memastikan bahwa dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2018-2020 yang diajukan ke OJK, rencana pembentukan perusahaan modal sudah tercantum.
Sumber dana pendirian perusahaan tersebut rencananya akan diambil dari anggaran suntikan modal BNI senilai Rp3 triliun.
"Hitung-hitungan awal sekitar Rp3 triliun-Rp4 triliun. Tapi itu untuk semua [anak usaha], bukan hanya modal ventura," pungkasnya.