Bisnis.com, JAKARTA—Utang luar negeri atau ULN bank sampai pengujung tahun lalu tumbuh flat dibandingkan dengan 2016. Tapi, ke depan diperkirakan akan kembali meningkat seiring dengan ketatnya likuiditas valas.
Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede berpendapat, pengetatan likuiditas valuta asing tersebut ditunjukkan dengan kenaikan loan to deposit ratio (LDR) valas sektor perbankan. LDR valas pada tahun lalu naik jadi 93%, sedangkan pada dua tahun lalu masih di kisaran 86%.
“Kondisi likuiditas valas yang cenderung semakin ketat dipengaruhi oleh peningkatan permintaan kredit valas yang tumbuh berkisar 8% [YoY]. Di sisi lain, dana valas juga cenderung tumbuh flat,” ucapnya kepada Bisnis, Minggu (4/3/2018).
Pada waktu mendatang, dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi domestik yang meningkat pada 2018 maka permintaan kredit juga diproyeksikan naik menjadi 9% - 11% (YoY).
Kondisi likuiditas valas perbankan yang cenderung naik sejalan dengan permintaan kredit valas, imbuh Josua, berpotensi mendorong penaikan utang luar negeri bank.