Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Minta Kredit UMKM Minimal 30%, Ini Komentar Bankir

Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar perbankan memacu porsi penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai minimal 30% dari total penyaluran kredit.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar perbankan memacu porsi penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai minimal 30% dari total penyaluran kredit.

Menyikapi mandat presiden tersebut kalangan bank daerah tampak percaya diri. PT BPD Jabar dan Banten Tbk. (BJB), misalnya, mengaku bahwa pihaknya siap mendukung keinginan pemerintah untuk memacu porsi kredit UMKM hingga di atas 30% dari total kredit.

Pimpinan Divisi Sekretaris Korporat BJB Hakim Putratama menjelaskan, dalam upaya mendukung peningkatan porsi kredit UMKM pihaknya tidak hanya mengandalkan penyaluran pinjaman secara langsung kepada pelaku usaha melainkan bekerja sama dengan BPR serta LKM berpola linkage.

“Selain BPR dan LKM, kami juga menandatangani PKS dengan Bank Sahabat Sampoerna terkait kerja sama pemberdayaan UMKM. Kami punya program pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu untuk mereka yang sudah jadi debitur kami,” kata dia kepada Bisnis, Rabu (7/3/2018).

Pertumbuhan kredit BJB sepanjang tahun lalu mencapai 12% (yoy) atau di atas realisasi rerata kenaikan kredit industri perbankan. Persentase ini ditopang salah satunya oleh kredit UMKM yang merupakan pilar ketiga kinerja penyaluran pinjaman oleh perseroan dengan pertumbuhan 33,7% (yoy).

Selain itu, ada PT Bank Maybank Indonesia Tbk. yang juga mengaku bahwa kredit UMKM termasuk salah satu yang diprioritaskan perseroan. Dilihat dari segi pertumbuhan agaknya kredit korporasi yang tertinggi. Tapi perseroan tetap akan dorong UKM dan kredit ritel.

"Fokus kami tetap kepada tiga itu; korporasi, UKM, dan kredit ritel. Porsi masing-masing berada pada kisaran yang sama. Tapi secara pertumbuhan, kredit korporasi bisa paling tinggi," ucapnya menjawab Bisnis.

Presiden menginstruksikan menko bidang perekonomian untuk segera mengumpulkan stakeholder perbankan guna merealisasikan komitmen peningkatan proporsi penyaluran kredit UMKM. Peningkatan akses permodalan ini diharapkan dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru.

Jokowi melanjutkan bahwa hal itu juga bisa menjadi modal untuk mendorong kenaikan kelas dari usaha kecil ke menengah, dan usaha menengah ke skala besar. "Yang menengah dinaikkan usaha menjadi konglomerat. Indonesia memerlukan konglomerat-konglomerat baru yang berasal dari UMKM," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper