Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 362,79 miliar sepanjang 2017, naik 161,6% dibandingkan 2016 yang senilai Rp138,68 miliar.
Pendapatan usaha Peruri pada 2017 juga naik menjadi Rp3,48 triliun, tumbuh 44,30% dibandingkan dengan capaian pada 2016 yang mencapai Rp2,41 triliun.
Dwina S. Wijaya, Direktur Utama Peruri mengatakan, pendapatan perusahaan dikontribusikan oleh pencetakan uang kertas NKRI sebesar 66,7%, uang logam NKRI 4,5%, paspor dan buku 6,4%, pita cukai 8,3%, meterai 2,8%, dan lainnya 11,3%.
“Pencapaian ini merupakan kerja sama dari seluruh karyawan dan manajemen sebelumnya yang telah menyelesaikan tugasnya selama 5 tahun dari 28 Oktober 2012 sampai 27 Oktober 2017," katanya melalui siaran pers, Selasa (3/4/2018).
EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) tercatat sebesar Rp879,96 miliar, meningkat 49,15% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp590 miliar. Sementara total aset tercatat sebesar Rp4,67 triliun atau tumbuh 28,21% jika dibandingkan dengan 2016 yang senilai Rp3,64 triliun.