Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dari sisi pengembangan mulai meninggalkan segmen mass market atau kredit super mikro, dan memilih fokus pada kredit UKM dan konsumer.
Satinder mengatakan, sejak 2015 pihaknya sudah menjadikan UKM dan konsumer sebagai fokus bisnis. Sedangkan untuk segmen mass market dialihkan kepada anak usahanya Adira Finance.
"Danamon Simpan Pinjam akan fokus untuk collecting saja. Mikro masih tetap ada tapi akan jadi fokus Adira," katanya.
Untuk diketahui, Danamon Simpan Pinjam (DSP) merupakam produk Bank Danamon yang sempat merajai pasar di segmen mass market. Namun, dalam beberapa tahun terakhir mereka menutup sebagian besar unit DSP, khususnya di daerah yang terkena dampak jatuhnya harga komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera.
Di sisi lain, kredit untuk segmen UKM dan konsumer tumbuh cukup pesat. Kredit UKM tumbuh 12% secara year on year (yoy) menjadi Rp29,3 triliun. Sementara kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 40% (yoy) menjado Rp6,6 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance adalah senilai Rp46 triliun atau tumbuh 5% (yoy). Pembiayaan baru Adira tumbuh 17% untuk roda dua dan 30% untuk roda empat. Pertumbuhan ini ditopang oleh industri otomotif yang mulai pulih.
Secara umum, total kredit Bank Danamon tumbuh 3% menjadi Rp130,2 triliun pada kuartal I tahun ini. Namun, jika segmen mikro dikeluarkan, pertumbuhan kredit dan trade finance mencapai 6% menjadi Rp124,5 triliun.