Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi Bisnis Valas

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelemahan Rupiah terhadap dolar AS sejak pekan lalu menjadi perhatian pelaku industri finansial khususnya di sektor perbankan. Meski demikian sejumlah bankir menyatakan keadaan tersebut tidak mempengaruhi lini bisnis bank secara signifikan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan Rupiah terhadap dolar AS sejak pekan lalu menjadi perhatian pelaku industri finansial khususnya di sektor perbankan. Meski demikian, sejumlah bankir menyatakan keadaan tersebut tidak mempengaruhi lini bisnis bank secara signifikan.

CEO Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) Rino Donosepoetro mengatakan pelemahan Rupiah yang menembus Rp13.921 per dolar pada hari ini, Rabu (25/4/2018), tidak memberikan pengaruh negatif terhadap bisnis bank.

"Kalau melihat prediksi dari Chief Economist kami, nantinya kami percaya bahwa rupiah akan menguat dengan beberapa faktor fundamental yang terjadi sekarang misalnya ekspor Indonesia yang semakin meningkat," ujarnya di Jakarta.

Rino menuturkan, dari sisi perbankan dampak pelemahan Rupiah diharapkan tidak akan mempengaruhi Indonesia sebab beberapa waktu lalu peringkat Indonesia terhadap iklim investasi semakin membaik. Hal ini tentunya memberikan persepsi baik bagi investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Seperti yang diketahui, pada awal April 2018 Moody's Investors Service mengumumkan peningkatan peringkat pada sembilan institusi keuangan di Indonesia, yang terdiri dari tujuh bank dan dua perusahaan jasa keuangan, menjadi Baa2.

"Itu semua meyakinkan kami, prediksinya rupiah akan menguat. Pasti butuh waktu tapi sampai dengan akhir tahun ini rupiah akan menguat dari level sekarang," ujar Rino.

Dia juga menambahkan bahwa pelemahan rupiah tidak akan mempengaruhi kinerja bank dalam mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK).

Sepanjang tahun 2017 SCBI menghimpun DPK sebesar Rp29,7 triliun atau tumbuh 2,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp28,9 triliun.

Komposisi DPK tersebut terbagi menjadi 70% dana dalam rupiah dan 30% dana dalam valuta asing atau sebesar Rp8,77 triliun. DPK SCBI dalam valuta asing tercatat turun 14,9% dari total sebelumnya Rp10,3 triliun.

Sementara itu untuk kinerja kredit, SCBI mencatatkan pemberian kredit sebesar Rp26,7 triliun sepanjang tahun lalu atau tumbuh 8,9% secara year on year.

Komposisi kredit tersebut terdiri dari Rp14,47 triliun dalam mata uang Rupiah dan Rp13,5 triliun dalam valuta asing. Pembiayaan SCBI dalam valuta asing tumbuh 27,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp10,7 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper