Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank MNC Internasional Tbk berupaya menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dengan sejumlah strategi.
Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomo mengatakan, pihaknya sedang menjalankan tiga program untuk menekan NPL. Pertama, perseroan melakukan restrukturisasi kredit-kredit yang usahanya masih berjalan tetapi melemah karena faktor ekonomi.
Kedua, mereka menjual agunan untuk kredit yang sudah tak bisa diselamatkan lagi. Ketiga, adalah menempuh jalur hukum (litigasi) untuk debitur yang mengemplang.
"Selain itu, pemberian kredit benar-benar harus lebih hati-hati dan prudent," katanya kepada Bisnis, Senin (14/5).
Dia menjelaskan, pada dasarnya semua sektor harus diwaspadai terkait potensi kredit macet. Namun, memang ada sektor yang perlu mendapat perhatian lebih karena risikonya tinggi seperti sektor pertambangan.
Berdasarkan laporan keuangan Desember 2017 rasio NPL Bank MNC secara gross menjadi 7,23% dari tahun sebelumnya 2,77%. Adapun, NPL nett naik dari 2,38% menjadi 2,82%.