Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) akan menambah rekanan dari sektor usaha teknologi finansial (fintech) di bidang layanan pinjaman langsung tunai (peer to peer/P2P lending) sebanyak empat perusahaan hingga akhir tahun ini.
Abdul Bari, Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah platform penyelenggara fintech lending sejak mendapatkan izin tersebut dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun lalu.
Menurut dia, peluang untuk menambah rekanan fintech lending masih terbuka luas seiring besarnya potensi di sektor tersebut.
Perseroan menjamin ketidakmampuan borrower mengembalikan pinjamannya kepada lender melalui penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi.
“Akan ada empat sampai akhir tahun. Kami sudah kerja sama dengan Investree dan Amartha,” katanya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Sebelumnya, Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Amin Mas’udi menyampaikan, perseroan berhasil membukukan volume penjaminan sebesar Rp96 miliar yang berasal dari fintech lending.
Diketahui, sejak akhir 2017, Jamkrindo bekerja sama untuk penjaminan dengan PT Investree Radhika Jaya atau Investree dan PT Amartha Mikro Fintek.