Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit usaha rakyat senilai Rp8,9 triliun kepada sekitar 61.000 orang debitur.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, saat ini penyaluran KUR oleh BNI masih lebih banyak diberikan kepada sektor perdagangan. Namun, dia mengatakan perseroan masih akan berupaya mendongkrak proporsi KUR kepada sektor produksi, salah satunya kepada sektor pertanian.
“Saat ini memang masih lebih banyak di perdagangan, tapi ini kan musiman kalau KUR itu, apa lagi untuk pertanian,” ujarnya, Senin (9/7/2018).
Baca Juga
Sektor lain yang menjadi perhatian adalah sektor pertanian. Menurut Catur, pihaknya menargetkan porsi kredit bersubsidi tersebut untuk debitur di sektor pertanian akan diarahkan mencapai sekitar 50% dari total KUR.
Menurutnya, penyaluran kepada sektor pertanian dan produksi memang lebih sulit dibandingkan dengan sektor perdagangan. Dia mengatakan, salah satu hambatan utama yang dihadapi adalah pendataan.
“Yang jelas pendataan, karena petani kita tersebar makanya di sini kita membuat sistem cluster dengan kelompok tani, walaupun individual tapi bentuknya cluster supaya mudah terkontrol. Kalau perdagangan mudah, tinggal datang saja ke pasar, orangnya tidak jauh-jauh,” ungkapnya.