Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suwandi Wiratno: Jangan Digeneralisasi Semua Multifinance Bermasalah

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno tampaknya masih optimistis kinerja industri multifinance masih mampu bertumbuh pada kisaran 8% hingga akhir 2018.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani (kedua kanan), dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Suryani Motik (kanan) bersiap menandatangani naskah kerja sama pengembangan pembiayaan UMKM ,di Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (kiri), Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani (kedua kanan), dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Suryani Motik (kanan) bersiap menandatangani naskah kerja sama pengembangan pembiayaan UMKM ,di Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Optimistis Tumbuh Sesuai Target

Bisnis.com, JAKARTA—Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno tampaknya masih optimistis kinerja industri multifinance masih mampu bertumbuh pada kisaran 8% hingga akhir 2018.

Optimisme itu diungkapkannya di tengah upaya asosiasi mendorong sejumlah upaya untuk mengembalikan kepercayaan pihak perbankan yang masih dominan sebagai sumber pendanaan sektor tersebut. “Feeling saya, minimal 8% tercapai,” ungkapnya kepada Bisnis.

Suwandi menjelaskan hingga pertengahan tahun ini realisasi pembiayaan industri sudah meningkat. Pertumbuhan pembiayaan, jelasnya, sudah mendekati kisaran 7% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dengan begitu, dia mengatakan pihaknya masih yakin mengusung target pertumbuhan pada kisaran 8%—10% pada tahun ini. Sebagai pembanding, pada 2017 pembiayaan industri bertumbuh 7,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Suwandi menilai pihaknya enggan untuk mematok target lebih tinggi lantaran industri otomotif belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.

Padahal, industri ini masih cukup dominan menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor. “Pertumbuhan pemasaran mobil dan motor saja tidak meningkat. Namun, kami kan harus .”

Untuk mendukung pencapaian target itu, Suwandi mengatakan pihaknya sangat berharap revisi Peraturan OJK No. 29/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan dapat dirampungkan regulator pada paruh kedua tahun ini.

Salah satu poin yang diharapkan terealisasi dalam revisi beleid itu adalah dana tunai atau penyaluran pembiayaan secara tunai oleh multifinance.

POJK No.29/2014 menyebutkan bahwa jenis kegiatan usaha yang dapat dijalankan perusahaan pembiayaan melingkupi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna.

Selain pembiayaan tersebut, kegiatan usaha pembiayaan lainnya mesti berdasarkan persetujuan OJK. Sementara itu, kegiatan usaha pembiayaan tunai masih belum diatur oleh OJK. “Kami tunggu realisasi itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper