Bisnis.com, SEMARANG- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat melalui Bank Wakaf Mikro (BWM). Hingga akhir tahun ini, OJK menargetkan sebanyak 40 BWM dapat terbentuk untuk mendukung masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
"Target 40 hingga akhir tahun, namun ini bukan target akhir. Kami akan tetap berusaha mengembangkan BWM ini kemana-mana, hingga ke luar Jawa," kata Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Setiana, Jumat (27/7/2018).
Dikatakan Heru, dengan semakin banyaknya BWM yang berdiri di pesantren-pesantren, nantinya masyarakat sekitar akan mendapatkan peluang sama untuk meminjam dana guna mengembangkan usaha.
"Masyarakat nanti bisa dapat kesempatan sama, tujuan pemberdayaan umat bisa jalan. masyarakat akan semakin produktif. Kalau sejahtera ekonomi nasional pasti tumbuh," ujarnya.
Dijelaskan, masyarakat sekitar lingkungan pesantren yang ingin menajadi nasabah akan diberi pelatihan dan bimbingan sehingga setelah menjadi nasabah sudah siap dengan usaha yang akan dijalankan.
"Sebelum menjadi nasabah ada pelatihan wajib, itu diharapkan supaya orang yang belum kenal BWM bisa kenal dulu. Polanya kita kenal dulu, kalau sudah kenal nanti saat jadi nasabah bisa langsung meminjam, tidak perlu lagi apa-apa, sudah bisa karena sudah percaya," ucapnya.
Baca Juga
Secara nasional, OJK telah mendirikan sebanyak 26 BWM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan pada hari ini OJK juga baru saja meresmikan BWM di Pondok Pesantren Futuhiyyah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sehingga di Jateng kini telah ada total 7 BWM.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Staf Khusus Presiden Republik Indonesia bidang Keagamaan Dalam Negeri Abdul Ghofarrozin, anggota Komisi XI DPR RI Fathan Subchi dan Bupati Demak M. Natsir.