Bisnis.com, Jakarta — Bank of China cabang Jakarta berhasil mencatatkan kalkulasi 60% dari total transaksi Reminbi atau RMB di Indonesia.
Menurut statistik dari laporan SWIFT International pada 2017, jumlah uang RMB yang beredar di Indonesia mencapai RMB215 miliar. Artinya, Bank of China berhasil mengantongi transaksi sebesar RMB125 miliar.
Country Manager Bank of China cabang Jakarta Zhang Chao Yang mengatakan ke depan pihaknya akan terus mempererat kerja sama di bidang ekonomi bersama perbankan Indonesia. Caranya, ujar dia, dengan mengeluarkan pembiayaan RMB.
Pembiayaan RMB dinilai cukup berpeluang menjadi alternatif yang terus tumbuh selain pembiayaan lain yang telah ada saat ini.
Keistimewaan RMB adalah sejak peluncurannya pada 2003 nilai tukar RMB terhadap US$ tetap liberal. Sejak 2005, nilai tukar RMB terhadap US$ cenderung naik.
Menurut Zhang, Bank of China merupakan penyedia utama uang kertas dan logam langsung dari Hongkong ke Indonesia sekaligus mengumpulkan uang kertas RMB dari tangan kedua.
"Kini RMB menjadi satu-satunya mata uang di pasar yang sedang berkembang yang berada di dalam lingkup IMF. RMB juga berada di urutan ketiga setelah US$ dan Euro, dan menyisihkan Yen dan Sterling," katanya, Rabu (26/9/2018).
Zhang menilai hal itu menjadi salah satu penyebab GDP di China tumbuh cukup tinggi yaitu di bawah 7%. Perekonomiannya pun didominasi bidang jasa sebesar 51,6%, manufaktur 40,5% dan pertanian sebesar 7,9%.
Di Indonesia, Bank of China cabang Jakarta turut mendukung proyek konstruksi infrastruktur, proyek interkoneksi dan lainnya.
Selain itu Bank of China turut mendukung ekspor produk Indonesia dan pengembangan sektor mata pencaharian masyarakat, perusahaan Konsumer termasuk bidang pertanian, retail, penyulingan minyak sawit dan proyek lainnya.
Bank of China mempunyai beberapa layanan seperti Diversifikasi Produk Pembiayaan dan Jasa pinjaman sindikasi dan komersial seperti Pinjaman sindikasi, Pinjaman Berjangka dan Pinjaman Berdasarkan permintaan.
Sebagai tempat penyelesaian transaksi RMB lintas batas terbesar di dunia, Bank of China cabang Jakarta juga dapat mendukung kebutuhan likuiditas RMB di pasar dan sangat aktif di pasar antarbank seperti FX dan Pasar Uang terkait RMB, USD dan HKD.
Sebagai tempat penyelesaian transaksi RMB lintas batas terbesar di dunia, Bank of China Group beroperasi di 1.600 kota di seluruh dunia. Hal ini menjadikan satu-satunya saluran utama untuk internasionalisasi RMB.
“Kami yakin hubungan antara Indonesia dan China akan terus berlanjut dan semakin kuat. Khususnya dengan adanya pembiayaan RMB ini selain dari USD, Bank, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya dapat saling memfasilitasi untuk keberlangsungan bisnisnya,” tutur Zhang.