Bisnis.com, JAKARTA - PT OCBC NISP Tbk. mengincar nilai penghimpunan dana naik di kisaran dua digit pada 2019 untuk mengimbangi proyeksi pertumbuhan kredit.
Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan pihaknya mengantisipasi potensi risiko pengetatan likuiditas yang dinilai masih jadi tantangan sektor perbankan.
"Kami mengharapkan total funding tumbuh lebih dari 10% di tahun ini. Likuiditas masih akan jadi tantangan untuk 2019 ini karena berbagai aspek termasuk tingginya LDR [loan to deposit ratio] industri sementara pertambahan loan pun akan double digit," katanya kepada Bisnis, Rabu (9/1/2019).
Parwati melanjutkan sumber pendanaan utama masih akan difokuskan pada dana konvensional terutama dana pihak ketiga (DPK). Kendati begitu pihaknya juga membuka peluang untuk mencari dana nonkonvensional jangka menengah seperti lewat penawaran umum obligasi berkelanjutan demi memperkuat likuiditas.
"DPK masih utama dan mayoritas, tapi ada dana wholesale dari obligasi dan lain-lain, tergantung kondisi pasar," ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, OCBC NISP termasuk salah satu bank yang memiliki utang jatuh tempo pada 2019 dengan nilai total Rp2,44 triliun. Perseroan masih memiliki jatah dari dari PUB II senilai Rp7 triliun.