Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai saluran bancassurance tetap akan menjadi andalan dalam meraup premi pada 2019, didorong oleh pangsa pasar yang masih luas di kanal ini.
Berdasarkan data AAJI pada kuartal III 2018 menunjukan saluran bancassurance berkontribusi sebesar 42% atau senilai Rp59,19 triliun terhadap total premi industri yang mencapai Rp140,94 triliun. Adapun saluran keagenan berkontribusi 39,7% dan saluran alternatif sebesar 18,3%.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, pertumbuhan disebabkan oleh semakin banyaknya kerjasama yang dilakukan perusahaan asuransi jiwa dengan perbankan serta lebih banyaknya produk baru yang ditawarkan.
“Selain itu, pemasaran asuransi jiwa melalui bancassurance juga lebih mudah dilakukan karena pasar yang dibidik adalah segmen masyarakat yang telah memahami industri jasa keuangan,” kata Togar kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
AAJI memperkirakan total premi melalui jalur distribusi bancassurance pada 2019 akan tumbuh 15-30% dibandingkan dengan 2018, didorong oleh jumlah pasar yang masih luas di sektor perbankan.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Togar menyarankan perusahaan asuransi membuat kajian atau survei untuk mengetahui karakteristik produk asuransi yang dibutuhkan masyarakat.
“Banyak nasabah perbankan yang belum memiliki produk asuransi sehingga akan menjadi peluang yang besar bagi industri asuransi jiwa untuk menjalin kerja sama dengan pihak perbankan,” kata Togar.
Sementara itu, Azuarini Diah Parwati, VP Partnership Distribution MNC Life mengatakan, saluran bancassurance berkontribusi sebesar 57% atau Rp185,4 miliar terhadap total perolehan premi perseroan. Adapun total premi yang dibukukan perseroan hingga Desember 2018 senilai Rp325,4 miliar.
Saluran bancassurance menjadi andalan, sambungnya, disebabkan sejumlah nasabah yang membeli premi saluran ini telah sadar akan keuangan.
"Perseroan menargetkan saluran bancassurance memberi kontribusi senilai Rp160 miliar atau 40% dari target yang ditetapkan pemegang saham pada 2019,” kata Diah.
Pada 2019, MNC Life memasang target pendapatan premi senilai Rp400 miliar, tumbuh 23% dari pembukuan premi 2018. Dia optimistis mampu mencapai target tersebut, lewat sejumlah strategi dan produk baru yang disiapkan perseroan. Termasuk pemanfaatan jaringan induk perusahaan PT Bank MNC Internasional Tbk.
"Kami optimis akan mencapai 100% target pada 2019 dengan strategi dan produk fokus yang kami lakukan," kata Diah.
Head of Corporate Secretary PT BNI Life Insurance Arry Herwindo Wildan mengatakan hingga November 2018, perseroan membukukan premi senilai Rp5,14 triliun, saluran bancassurance mendominasi dengan 76% atau Rp3,91 triliun dari total premi yang dibukukan. Adapun saluran employee benefits berkontribusi sebesar 19% dan keagenan sebesar 5%.
Tahun ini, perseroan memperkirakan perolehan premi lewat bancassurance akan mencapai Rp9,13 Triliun atau 71% dari target total gross premi 2019 yang senilai Rp12,9 triliun.
Dalam mencapai target tersebut, sambung Arry, perseroan akan meningkatkan kualitas pelatihan dan perekrutan sumber daya manusia untuk bancassurance.
“BNI Life akan meningkatkan sinergi yang strategis dengan induk, PT Bank Negara Indonesia (Perseo) Tbk. dan membuat program program menarik untuk para nasabah dan calon nasabah,” kata Arry.
Arry optimstis mampu mencapai target tersebut, didorong oleh sumber daya manusia yang dimiliki perseroan dan sinergitas dengan perusahaan induk.
“BNI Life memiliki 2.000 bancassurance specialist yang akan ditempatkan di 1.761 jaringan Bank BNI dengan fokus kepada penjualan produk yang profitable,” kata Arry.