Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKE Rencana IPO Kuartal II/2019

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) memiliki rencana menawarkan saham perdana atau intial public offering (IPO) pada awal kuartal II/2019. Melantai di bursa dipilih BKE sebagai opsi untuk menambah tebal permodalan.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi/Antara
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) memiliki rencana menawarkan saham perdana atau intial public offering (IPO) pada awal kuartal II/2019. Melantai di bursa dipilih BKE sebagai opsi untuk menambah tebal permodalan. 

“Sejauh ini semua masih berjalan. Kira-kira April sudah bisa [IPO],” kata Direktur Utama BKE Sasmaya Tuhuleley kepada Bisnis, Jumat (15/2/2019).

Sasmaya melanjutkan bahwa permodalan menjadi isu penting bagi perbankan. Tanpa kecukupan modal, bank akan sulit ekspansi bisnis. 

Adapun terkait rencana melantai di bursa, BKE telah menunjuk dua penjamin emisi, yaitu PT Bahana Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan basis investor yang dimiliki kedua sekuritas. Pada sisi lain, kedua sekuritas dinilai dapat menjembatani dua basis investor berbeda yang saling melengkapi.

“Satu mewakili pelat merah satu mewakili asing, mereka punya jaringan investor yang cukup baik, mereka juga punya kemampuan yang besar,” kata Sasmaya. 

Menurut Sasmaya, IPO memiliki target untuk ditawarkan kepada masyarakat luas. Selain itu jaringan koperasi BKE juga dapat menjadi basis investor potensial. 

Namun dalam prosesnya tidak menutup kemungkinan ada calon investor besar yang akan masuk melalui IPO tersebut. Terlebih, Mirae Asset Sekuritas memiliki basis investor di luar negeri.

Sementara itu berdasarkan laporan keuangan publikasi perusahaan, per September 2018, BKE memiliki modal inti sebesar Rp331,2 miliar. Bank tengah berupaya meningkatkan komponen modal untuk masuk dalam kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) II. 

Sejumlah cara telah dilakukan, satu di antaranya melalui penerbitan saham baru atau rights issue senilai Rp300 miliar tahun lalu. PT Danadipa Artha, pemilik 21% saham tercatat sebagai pemegang saham yang mengambil haknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper