Bisnis.com, JAKARTA – Ketidakstabilan tingkat suku bunga dinilai berpotensi menggerus marjin keuntungan multifinance.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan pada tahun lalu pihaknya sempat beberapa kali menahan penaikan bunga kredit. Padahal, sepanjang 2018, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan hingga enam kali. Alhasil, jelasnya, keuntungan anak perusahaan PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) ini terdampak.
“MTF sendiri sempat menahan dua kali kenaikan, karena pasar belum siap atas kenaikan bunga tersebut. Memang akhirnya mengurangi marjin MTF,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/2/2019).
Harjanto mengatakan langkah tersebut memang perlu dilakukan agar pertumbuhan pembiayaan bisa direalisasikan. Strategi tersebut pun dinilai ampuh guna menghadapi peningkatan suku bunga secara bertahap tersebut.
Harjanto pun mengakui tren peningkatan suku bunga itu pada tahun lalu memang menjadi tantangan bagi multifinance. Oleh karena itu, dia berharap pada tahun ini tingkat suku bunga bisa lebih stabil.
“Dengan suku bunga yang stabil, pemasaran multifinance jadi baik. Stabilitas rupiah dan suku bunga membantumultifinance menjaga pertumbuhan bisnis.”
Pada 2019, MTF menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 22%.
Pada tahun sebelumnya, laba bersih anak usaha patungan PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) dan PT Tunas Ridean Tbk. ini meningkat hingga 15,2% menjadi Rp403,3 miliar.
Realisasi itu ditopang dengan kinerja pembiayaan konvensional yang juga tumbuh hingga 21,6% menjadi Rp26,9 triliun.