Terendus Bareskrim
Dugaan keterlibatan Aher terendus saat Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia melakukan penyidikan. Dalam pemeriksaan, Aher dengan tegas mengaku tidak tahu mengenai kredit fiktif senilai Rp548 miliar yang melibatkan PT Hastuka Sarana Karya (HSK).
Dalam penyidikan Bareskrim Polri, Aher tegas membantah terlibat. Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak terlibat, meskipun menjadi pemegang saham Bank BJB, induk perusahaan Bank BJB Syariah. Per 22 Juni 2018, kepemilikan saham Bank BJB Syariah adalah 99,07% dikuasai PT Bank BJB.
“Saya waktu itu, selaku Gubernur Jawa Barat, tidak memiliki hubungan apa pun dengan Bank BJB Syariah, karena pemegang sahamnya Bank BJB dan Pemprov Banten,” kilahnya.
Bantahan keterlibatan itu sudah disampaikannya ke penyidik Bareskrim Mabes Polri pertengahan bulan ini. Sembari membantah, dia menuding kasus ini penuh dengan intrik politik terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. “Saya sudah sampaikan semua ke Bareskrim. Kami hadapi terus, tidak ada kekhawatiran.”