Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rabobank Indonesia Tutup, OJK : Nasabah Wajib Diberi Opsi

Rabobank Indonesia diwajibkan untuk menyediakan berbagai opsi kepada nasabah terkait rencananya keluar dari Indonesia, demi memastikan nasabah tetap mendapat hak dan kewajibannya.
Direktur Utama Rabobank Indonesia Jos Luhukay (tengah), didampingi Corporate Secretary Gilang Soepangkat (kanan) dan Region Head Solaiman Widjaya di sela-sela seminar inovasi rantai pasok budidaya perairan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Direktur Utama Rabobank Indonesia Jos Luhukay (tengah), didampingi Corporate Secretary Gilang Soepangkat (kanan) dan Region Head Solaiman Widjaya di sela-sela seminar inovasi rantai pasok budidaya perairan, di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan mengatakan PT Bank Rabobank International Indonesia wajib menyediakan beberapa opsi terkait rencananya hengkang dari Indonesia. Opsi-opsi tersebut harus menjawab hak dan kewajiban nasabah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan keputusan suatu bank untuk menghentikan bisnis di Indonesia bukan kali pertama terjadi pada industri lembaga keuangan. Lazimnya, untuk menjamin keberlangsungan layanan perbankan, bank yang hendak pergi mengalihkan rekening nasabah kepada bank lain.

“Kami belum sampai detail. Banyak yang harus dibicarakan antara Rabobank dengan kami, otoritas,” ujarnya usai menghadiri kegiatan Simpel Day di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Wimboh melanjutkan Rabobank mengakhiri bisnis di Indonesia karena alasan bisnis. Perusahaan menilai lebih menguntungkan untuk tidak beroperasi di Indonesia.

Adapun informasi soal keputusan Rabobank untuk pamit dari Indonesia beredar melalui surat resmi kepada nasabah.

“Keputusan itu merupakan keputusan yang sulit tapi merupakan bagian utama dari strategi global Rabobank Group terkait visi Banking For Food yang terfokus kepada rantai pasok internasional untuk sektor pangan dan agrikultur,” demikian isi surat yang bertanggal 22 April 2019 tersebut.

Dalam surat itu, manajemen perseroan juga menyatakan berkomitmen untuk memastikan proses pengembalian izin perbankan dan izin usaha kepada otoritas terkait berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan berlaku. Perusahaan juga mengungkapkan telah menyampaikan rencana penutupan kepada OJK.

Mengutip situs resmi perseroan, Rabobank masuk ke Indonesia melalui badan hukum PT Bank Rabobank International Indonesia pada 1990. Bank ini merupakan anak usaha Rabobank Group yang berpusat di Utrecht, Belanda.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2018, pada akhir masanya beroperasi di Indonesia, Rabobank masih mencatat pertumbuhan kredit sebesar 31,93 persen secara tahunan menjadi Rp10,99 triliun. Namun, penghimpunan dananya turun 1,51 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp7,84 triliun.

Dari kolom laba rugi, perusahaan mencetak kerugian sebesar Rp543,91 miliar. Salah satu penyebabnya adalah melonjaknya beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pada kredit sebanyak 260,2 persen menjadi Rp603,87 miliar.

Laporan keuangan kuartal III/2018 Rabobank mencatat rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bruto sebesar 3,58 persen, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang berada di level 2,86 persen.

Rabobank sempat menyimpan banyak kredit bermasalah pada 2015. Kala itu, rasio NPL bruto bank menembus 8,41 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper