1. Ruang Gerak Kredit ke BUMN kian Sempit
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ruang gerak penyaluran kredit kepada badan usaha milik negara (BUMN) semakin sempit.
Pasalnya batas maksimal pemberian kredit (BMPK) sebesar 30% dari modal kepada perusahaan pelat merah sudah hampir terpakai secara penuh. Namun otoritas tidak dapat memberikan pelonggaran. Baca selengkapnya di sini
2. Kuartal I/2019, BNI Belanja Modal IT Rp225 Miliar
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat penyerapan belanja untuk pengembangan teknologi dan informasi telah mencapai sekitar Rp225 miliar hingga kuartal I/2019.
Nilai tersebut mencapai sekitar 15% dari anggaran yang disiapkan sepanjang tahun ini sebesar Rp900 miliar. Baca selengkapnya di sini
3. Bank Artos Fokus Tangani Kredit Bermasalah
PT Bank Artos Indonesia Tbk. akan fokus pada penyelesaian kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dan aset yang diambil alih (AYDA). Setelah itu, perseroan berharap dapat kembali meningkatkan penyaluran kredit dan mencetak laba.
Direktur Kepatuhan Bank Artos Bambang Setiawan menyatakan hal tersebut merupakan rencana bisnis bank, yang akan menjadi fokus kerja dalam lima tahun mendatang. Baca selengkapnya di sini
4. OJK Tolak Berikan Kelonggaran Khusus Bagi BUMN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tidak akan memberikan kelonggaran khusus terkait dengan batas maksimal pemberian kredit (BMPK) kepada debitur BUMN.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa terlalu berisiko apabila regulator merevisi ketentuan BMPK perbankan demi meningkatkan penyaluran kredit untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang dijalankan oleh perusahaan BUMN. Baca selengkapnya di sini
5. Dorong Kinerja, Allianz Utama Fokus Garap Sektor Ritel
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia akan mengembangkan sektor ritel dan memperkuat sektor komersial untuk mendorong kinerja pada tahun ini.
Sementara itu pada 2018, Allianz Utama membukukan pertumbuhan premi bruto 19,4% pada 2018 menjadi Rp1,2 triliun, dari Rp996 miliar pada 2017. Baca selengkapnya di sini