Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Jaminan Sosial Nasional atau DJSN akan memilih sebanyak 15 anggota DJSN masa jabatan 2019–2024. Pada periode selanjutnya, sebanyak 15 anggota DJSN akan dipilih untuk mendorong penyusunan solusi atas permasalahan SJSN.
Dinna Wisnu, salah satu Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota DJSN 2019–2024 menjelaskan, DJSN periode selanjutnya setidaknya memiliki tiga pekerjaan rumah. Pertama, yakni menyelesaikan tahapan identifikasi masalah dan segera menegosiasikan solusi atas permasalahan SJSN.
Menurut Dinna, DJSN harus mampu mencari solusi dari tiap permasalahan yang dapat diterima semua pihak. Dia mencontohkan, BPJS Kesehatan saat ini menghadapi tensi antara kelompok yang ingin terdapat peningkatan layanan kesehatan dengan kelompok yang menginginkan perbaikan sistem, DJSN dinilai harus mampu menengahi kepentingan tiap kelompok dengan menyuguhkan solusi yang baik.
"DJSN bukan sekadar membutuhkan orang yang tahu masalahnya apa, itu sudah terungkap di media cukup banyak. Pertanyaannya [bagi DJSN adalah] siapa, perlu melakukan apa, urutannya seperti apa, dan mana dulu yang mau diubah?" ujar Dinna pada Selasa (2/7/2019).
Kedua, menurut dia, DJSN perlu meningkatkan pemantauan terhadap layanan dari SJSN. Dia menjabarkan, permasalahan SJSN kerap dilihat sebagai akibat dari kurangnya pembiayaan terhadap pelaksanaan layanan tersebut, padahal faktor pemantauan dari DJSN pun menurutnya punya andil besar dalam optimalnya pelaksanaan SJSN.
"Tugas DJSN adalah menegosiasikan regulasi [berdasarkan hasil pemantauan]," ujar dia.
Ketiga, Dinna menjelaskan, DJSN perlu memperhatikan keberlangsungan badannya sendiri melalui anggota-anggota yang mampu memetakan masalah dalam persepktif jangka panjang. Menurut dia, kualitas anggota-anggota DJSN merupakan kunci dari berjaannya DJSN serta rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkannya.
"Kami berharap ada ahli investasi, ahli aktuaria [di DJSN], supaya salah satu atau salah dua punya kemampuan melihat tren di masyarakat [untuk menjadi pertimbangan dalam penyusunan rekomendasi oleh DJSN]," imbuh Dinna.
Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, menurut dia, DJSN pertama-tama perlu menghentikan 'pendarahan' di internal DJSN dengan membangun kepercayaan masyarakat dan pihak yang berkaitan dengan SJSN bahwa program tersebut berkelanjutan dan perlu dipertahankan.