Bisnis.com JAKARTA — PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., (WOM Finance) memasang target konservatif pada akhir 2019, seiring dengan penurunan volume pembiayaan pada paruh pertama tahun ini.
Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja mengatakan, penurunan tersebut akibat adanya perbaikan kualitas pembiayaan dan adanya konsolidasi internal perusahaan. WOM Finance mencatatkan pembiayaan senilai Rp2,8 triliun sepanjang semester I/2019, turun 28,20% dibandingkan dengan semester I/2018 senilai Rp3,9 triliun.
“Sepanjang tahun lalu pembiayaan kami sekitar Rp6,9 triliun. Awalnya kami ingin tumbuh 6%--8%. Menurut saya sampai akhir tahun ini, kami mendekati [capaian] tahun lalu saja,” kepada Bisnis, Jumat (12/7).
Emiten penerima penghargaan Bisnis Indonesia Award 2019 ini mencatatkan non performing financing (NPF) di atas 3%. Hal ini lantaran adanya penurunan volume pembiayaan.
“Memang cukup berat di semester I ini, tetapi kami harapkan di semester II kami bisa lebih baik lagi. Trennya juga sudah mulai positif dan kami harapkan [NPF] bisa di bawah 3% lagi di akhir 2019,” tambahnya.
Dengan kondisi demikian, WOM Finance akan mengerem ekspansinya. Namun, perusahaan telah menyiapkan strategi menghadapi semester II/2019 dengan meluncurkan sejumlah program promosi, di antaranya adalah Wombastis berupa undian kepada nasabah baru dan nasabah dengan kualitas pembayaran lancar selama Juli -- Desember 2019.
Baca Juga
Adapun untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, emiten dengan kode saham WOMF ini masih memiliki dana dari Obligasi Berkelanjutan III WOM Finance Tahap II Tahun 2019 senilai Rp1,67 triliun. Rencananya, perseroan akan kembali menerbitkan obligasi pada kuartal IV/2019.
Selama 2018, total pembiayaan WOM Finance mencapai 473.000 unit yang masih didominasi produk kendaraan sepeda motor baru sebanyak 222.000 unit. Sedangkan untuk pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu masing-masing 203.000 dan 17.000 unit.
WOM Finance melayani pembiayaan sepeda motor merek Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. WOM Finance telah memiliki 193 kantor jaringan dengan jumlah karyawan 3.000 orang yang tersebar di Nusantara. Perseroan telah melayani 843.000 konsumen aktif.
Berdasarkan data OJK, piutang pembiayaan dari seluruh kegiatan usaha multifinance mencapai Rp448,91 triliun, naik 5,03% secara tahunan. Sekitar 59,90% merupakan pembiayaan multiguna, pembiayaan investasi sebesar 30,79%, pembiayaan modal kerja 5,29%, dan sisanya merupakan pembiayaan syariah.