Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tengah membahas skema restrukturisasi kredit Duniatex Group.
Direktur Manajemen Resiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menyampaikan perseroan masih terus berhubungan dengan debitur untuk mencari penyelesaian kreditnya di Bank Mandiri.
"Kami lagi berhubungan dengan Pak Sumitro [Bos Duniatex]. Cuma, kami masih terus mencari informasi detailnya, jadi belum bisa di-disclose mengenai next step-nya," katanya, Rabu (7/8/2019) malam.
Siddik mengatakan pembicaraan yang dilakukan bersama Duniatex adalah mengenai bisnis dan arus kas perusahaan tersebut ke depannya. Hal ini dilakukan agar Bank Mandiri juga bisa menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan nantinya.
Pembayaran angsuran kredit ke Bank Mandiri diklaim masih normal hingga Juni 2019. Namun, pembayaran angsuran kredit pada bulan lalu masih belum dilakukan.
"[Pembayaran angsuran] Juli belum, karena ke semua lender sudah cashflow issues," jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank-bank yang memberikan kredit ke Duniatex Group untuk segera melakukan restrukturisasi kredit demi menghindari dampak yang lebih luas terhadap peningkatan kredit macet dan penggerusan laba.
Seperti diketahui, J.P Morgan menyebut ada beberapa bank lain yang menjadi kreditur anak usaha Duniatex Group, PT Duta Merlin Dunia Textile (DMDT). Kredit yang disalurkan oleh bank kepada DMDT sebesar Rp5,25 triliun dan US$362,3 miliar sepanjang 2018. Sebanyak 58 persen di antaranya merupakan kredit sindikasi.
J.P Morgan juga menyampaikan Bank Mandiri telah mengklarifikasi memiliki eksposure kredit sebesar Rp2,2 triliun kepada Duniatex. Jumlah tersebut turun dari sebelumnya Rp3,4 triliun per Desember 2018.
Bank pelat merah itu mengungkapkan bahwa kredit kepada Duniatex memiliki jaminan sebesar 160 persen dari total kredit.