Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memproyeksi penyaluran kredit pada kuartal III/2019 masih akan melaju sesuai dengan target yang ditetapkan dalam rencana bisnis bank.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta memastikan secara nominatif perolehan kredit akan naik dari kuartal II/2019 lalu. Pada periode itu, laju pertumbuhan kredit menyentuh level 20 persen yoy menjadi Rp549,23 triliun, jauh di atas industri yang hanya 9,9 persen yoy.
"Masih akan tumbuh double digit, lebih tinggi dari industri dan peers group. Dengan pertumbuhan itu, likuiditas kami pastikan juga masih aman terkendali," katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Menurut Herry, proyeksi pertumbuhan kredit yang akan membaik seiring dengan siklus penyaluran Anggaran dan Belanja Negara yang kencang di kuartal akhir.
Sementara itu, pencapaian kredit BNI posisi Juli 2019 tercatat Rp520,1 triliun atau tumbuh 20,1 persen yoy.
Kenaikan kredit tersebut bersumber dari beberapa sektor ekonomi seperti sektor manufaktur dan proyek infrastruktur yang sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah saat ini dengan proyeksi kredit korporasi tumbuh sekitar 16 persen - 17 persen yoy.
Sementara untuk menggenjot pertumbuhan kredit segmen menengah dan kecil menggunakan strategi Supply Chain Financing. Sedangkan untuk segmen konsumer, kredit kepada nasabah payroll dan produk griya milennial menjadi senjata utama untuk mendorong pertumbuhan kredit BNI.