1. Ini Dua Penyebab Simpanan Deposito Tetap Tumbuh Tinggi
Tingginya laju pertumbuhan simpanan berjenis deposito yang dikelola perbankan hingga Agustus 2019 disinyalir terjadi karena pengetatan likuiditas bank umum.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual mengatakan, untuk menjaga dan meningkatkan likuiditas bank mengandalkan deposito sebagai sumber penghimpunan dana. Baca selengkapnya di sini
2. Iming-Iming Transfer Gratis di Fintech, Ini Yang Perlu Diwaspadai Menurut BI
Bank Indonesia menilai kebijakan yang dilakukan perusahaan teknologi finansial (tekfin) dalam menggaet pasar layanan keuangan masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik.
Salah satunya, bisnis financial technology (fintech) yang mulai marak menawarkan transfer antarbank secara gratis. Baca selengkapnya di sini
3. Bagaimana Cara Menghitung Pengeluaran Kebutuhan saat Pensiun?
Memasuki masa pensiun kerja, pendapatan yang dimiliki berkurang bahkan hilang dan disertai dengan pengeluaran yang terus bertambah.
Atas kondisi tersebut, maka perencanaan yang matang pada usia produktif perlu dilakukan sedini mungkin. Baca selengkapnya di sini
4. Kredit Masih Seret, Bank Minta GWM Kembali Dilonggarkan
Pelonggaran aturan Giro Wajib Minimum (GWM) dinilai masih perlu diambil oleh Bank Indonesia.
Pasalnya, pertumbuhan dana masyarakat di perbankan relatif terbatas dari pada penyaluran kredit, sehingga membuat posisi loan to deposits ratio (LDR) berada di atas ambang batas rata-rata bank sentral. Baca selengkapnya di sini
5. Bunga Tinggi, Bank Mencoba Mengikis Deposito
Sejumlah bank menjaga dengan ketat pertumbuhan dana murah agar tidak mengganggu rentabilitas. Hal itu dilakukan dengan mengikis deposito yang memiliki bunga tinggi.
Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa tidak semua bank mencatat dominasi deposito pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Baca selengkapnya di sini