Bisnis.com, JAKARTA — PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) akan melibatkan tujuh perusahaan pelat merah sebagai pemilik modal baru dalam waktu yang tidak lama lagi. Bahkan, tak hanya perusahaan pelat merah, swasta pun sudah ada yang melirik.
Sejak beroperasi Maret 2019, perusahaan teknologi finansial (tekfin) dengan produk LinkAja ini mencatatkan porsi kepemilikan saham Finarya oleh Telkomsel sebesar 25%. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing sekitar 20%, sedangkan BTN dan Pertamina masing-masing 7%, dan sisanya Jiwasraya sebesar 1%.
Direktur Utama Finarya Danu Wicaksana mengungkapkan bahwa akan ada tujuh perusahaan pelat merah yang masuk menjadi pemilik LinkAja yakni PT Pegadaian, PT KAI, Jasa Marga, Taspen, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Damri.
“Alhasil, akhir tahun kami masih akan melakukan peninjauan ulang terkait kepemilikan modal,” katanya, Jumat (1/11).
Danu mengutarakan, selain perusahaan pelat merah, LinkAja sebenarnya juga sudah dipinang oleh instansi swasta. Namun, keputusan akhir nantinya masih dalam pertimbangan.
Menurutnya, minat yang besar untuk mejadi pemodal LinkAja dikarenakan perusahaan sudah mampu membuktikan perannya sebagai uang elektronik Indonesia.
LinkAja, tuturnya, telah menyentuh masyarakat yang tidak bankable untuk turut mendapatkan layanan keuangan dan mengurangi transaksi tunai.
Bahkan, jika berbicara market share, LinkAja kini lebih banyak diminati masyarakat di luar Jabodetabek. Danu mengungkapkan, hingga Oktober 2019 Sumatera tercatat telah memegang 30% dari total transaksi LinkAja, sedangkan Jabodetabek hanya 20%. Adapun Jawa Timur sekitar 18%-20%. Selain itu, ada Jawa Tengah dan Yogyakarta yang memiliki market share sekitar 15%.
“LinkAja itu paling menyebar di daerah, kami juga percaya kalau kuat di daerah maka sudah pasti akan substain,” ujar Danu.
Dia menambahkan saat ini total merchant LinkAja masih sekitar 220.000 dengan rerata jumlah transaksi 50 juta per bulan, dan pengguna sekitar 40 juta.