Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Bunga KUR Diharapkan Pacu Kinerja UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan peran serta UMKM sangat diperlukan dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi di tengah perekonomian global yang sedang lesu akibat perang dagang.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) diharapkan mampu meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk memangkas suku bunga KUR dari 7% sebagaimana berlaku pada tahun ini menjadi 6% pada tahun depan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan peran serta UMKM sangat diperlukan dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi di tengah perekonomian global yang sedang lesu akibat perang dagang.

"Ditengah ekonomi global yang sedang lesu maka titik berat pertumbuhan ada di UMKM. Sektor ini yang paling banyak menyerap tenaga kerja," ujar Teten, Selasa (12/11/2019).

Sebagaimana yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), total unit usaha UMKM pada 2017 mencapai 99,9% dari keseluruhan total unit usaha.

Selain itu, penyerapan tenaga kerja oleh UMKM sendiri mencapai 96,9% dari total keseluruhan penyerapan tenaga kerja. Lebih lanjut, kontribusi UMKM terhadap PDB pun per 2017 mencapai 60,34%.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir pertumbuhan KUR yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit nasional menunjukkan bahwa peranan UMKM terhadap PDB terus bertumbuh dari tahun ke tahun.

Dengan plafon KUR yang ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun, maka peran serta terhadap UMKM terhadap PDB juga bakal semakin tinggi.

Iskandar pun mengatakan bahwa pihaknya berharap kontribusi UMKM terhadap PDB ke depan bisa meningkat lagi ke angka 65% dari keseluruhan PDB.

"Sekarang saja sudah US$1 triliun PDB kita, kalau peran UMKM meningkat 5% maka besar sekali itu adalah pertumbuhan yang besar sekali," ujar Iskandar, Selasa (12/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper